Saat ini, banyak cara untuk mengetahui seseorang terkena COVID-19 atau tidak. Misalnya tes COVID-19 yang termasuk populer saat ini adalah tes usap PCR (swab PCR), tes usap antigen (swab antigen), rapid test, dan yang terkini adalah tes GeNose. Mana yang lebih bagus dan akurat dari semua tes COVID-19 ini? Dan kapan waktu terbaik untuk melakukan tes ini untuk hasil yang akurat?
Untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus corona penyebab COVID-19, ada setidaknya 4 cara yang biasa digunakan, yaitu dengan pemeriksaan antibodi, antigen, PCR, dan yang terbaru adalah tes GeNose. Alat yang digunakan pada pemeriksaan tes antibodi dan antigen kelihatan serupa. Sedangkan, cara pengambilan sampel pada pemeriksaan antigen dan PCR (Polymerase Chain Reaction) hampir serupa. Sedangkan pemeriksaan dengan tes GeNose paling berbeda dari yang lainnya. Tetapi rupanya, keempat cara pemeriksaan tersebut berbeda dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apa saja perbedaannya?
Untuk tahu gejala terinfeksi virus corona dan menderita COVID-19, artikel berikut ini menjelaskan beberapa gejala yang bisa diamati:
Gejala COVID-19
Baca juga:
Tes COVID-19 |
|
Swab PCR |
|
Nama Lain |
Test Real Time PCR, tes amplifikasi asam nukleat (Nucleic Acid Amplificaton Test (NAAT)), tes virus atau tes molekuler |
Cara Kerja Pemeriksaan |
Cara Kerja Pemeriksaan Antibodi terbentuk ketika tubuh berusaha memusnahkan benda asing atau virus yang masuk ke dalam tubuh. Begitu pula, saat tubuh terinfeksi virus SARS-CoV-2, maka tubuh akan menghasilkan antibodi dalam darah yang selanjutnya dapat terdeteksi dengan pengecekan Rapid Antibodi. Antigen adalah zat (protein) atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh dan akan merangsang imun tubuh. Virus penyebab COVID-19 dapat dianggap sebagai antigen. Test antigen akan memeriksa bagian terluar virus SARS-CoV-2. Sehingga jika hasilnya menujukkan positif, berarti virus masih hidup dan bisa menulari orang lain. Memeriksa materi genetik atau RNA virus SARS-CoV-2 atau bagian virus tersebut. RNA virus kemudian diubah menjadi DNA dengan memasukkan bahan kimia, kemudian diperbanyak melalui mesin PCR. Jika didapati adanya materi genetik virus SARS-CoV-2, maka akan menujukkan hasil positif. |
Cara Pengambilan Sampel |
Mengambil sampe cairan atau lendir dari hidung dan tenggorokan dengan alat menyerupai cotton bud panjang. |
Metode Pemeriksaan |
Sampel dimasukkan dalam wadah streril dan disegel. Selanjutnya akan dibawa ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut. |
Durasi Hasil Pemeriksaan |
Hasil pengecekan bisa diketahui dalam waktu sehari sampai seminggu. |
Tingkat Akurasi |
Tingkat akurasi sangat tinggi dan dianggap pemeriksaan paling akurat. Pemeriksaan PCR menjadi pemeriksaan yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengetahui seseorang positif COVID-19 atau tidak. |
Waktu Pemeriksaan Terbaik |
Setelah 3 hari terinfeksi |
Kekurangan |
Kekurangan Pembentukan antibodi biasanya terbentuk pada minggu kedua setelah terinfeksi, sehingga dirasa terlambat jika dipakai untuk mencegah penularan. Bisa menunjukkan hasil palsu jika jumlah virus dalam tubuh masih sedikit. Jika hasil pemeriksaan menujukkan negatif tetapi ada gejala penyakit COVID-19 seperti batuk, pilek, demam, dll, maka bisa dilakukan pemeriksaan PCR. Hasil bisa tetap positif walaupun seseorang sudah tidak terinfeksi, karena mendeteksi adanya bagian virus walau virus tersebut sudah mati. |
Biaya Pemeriksaan |
Mulai dari Rp 700.000 |
Baca juga:
Swab Antigen |
|
Nama Lain |
Swab Antigen atau tes usap |
Cara Kerja Pemeriksaan |
Antigen adalah zat (protein) atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh dan akan merangsang imun tubuh. Virus penyebab COVID-19 dapat dianggap sebagai antigen. Test antigen akan memeriksa bagian terluar virus SARS-CoV-2. Sehingga jika hasilnya menujukkan positif, berarti virus masih hidup dan bisa menulari orang lain. |
Cara Pengambilan Sampel |
Mengambil sampel cairan atau lendir dari hidung dengan alat menyerupai cotton bud panjang. |
Metode Pemeriksaan |
Sampel dimasukkan ke dalam cairan khusus untuk mengetahui ada atau tidak antigen virus corona. |
Durasi Hasil Pemeriksaan |
Hasil pengecekan bisa diketahui dalam waktu 10-30 menit. |
Tingkat Akurasi |
Tingkat akurasi cukup tinggi dibanding rapid test antibodi. |
Waktu Pemeriksaan Terbaik |
Setelah 3 hari terinfeksi |
Kekurangan |
Bisa menunjukkan hasil palsu jika jumlah virus dalam tubuh masih sedikit. Jika hasil pemeriksaan menujukkan negatif tetapi ada gejala penyakit COVID-19 seperti kehilangan penciuman, batuk, pilek, demam, atau penyakit mirip gejala COVID-19, maka bisa dilakukan pemeriksaan PCR. |
Biaya Pemeriksaan |
Mulai dari Rp 125.000 |
Rapid Antibodi |
|
Nama Lain |
Rapid test |
Cara Kerja Pemeriksaan |
Antibodi terbentuk ketika tubuh berusaha memusnahkan benda asing atau virus yang masuk ke dalam tubuh. Begitu pula, saat tubuh terinfeksi virus SARS-CoV-2, maka tubuh akan menghasilkan antibodi dalam darah yang selanjutnya dapat terdeteksi dengan pengecekan Rapid Antibodi. |
Cara Pengambilan Sampel |
Mengambil sampel darah dari ujung jari atau pembuluh darah. |
Metode Pemeriksaan |
Sampel darah diteteskan pada alat pemeriksaan, kemudian ditetesi cairan khusus. |
Durasi Hasil Pemeriksaan |
Hasil pengecekan bisa dketahui sekitar 5 menit. |
Tingkat Akurasi |
Tingkat akurasi paling rendah dibanding tingkat pemeriksaan lainnya. Karena antibodi bisa terdeksi walaupun disebabkan virus selain penyebab COVID-19. |
Waktu Pemeriksaan Terbaik |
Terbaik setelah 5-7 hari terinfeksi. |
Kekurangan |
Pembentukan antibodi biasanya terbentuk pada minggu kedua setelah terinfeksi, sehingga dirasa terlambat jika dipakai untuk mencegah penularan. |
Biaya Pemeriksaan |
Mulai dari Rp 100.000 |
Tes GeNose |
|
Nama Lain |
Tes GeNose C19 |
Cara Kerja Pemeriksaan |
Tes GeNose akan mendeteksi senyawa organik yang mudah akibat terbentuk karena adanya infeksi virus Corona yang berupa uap yang keluar bersama embusan napas. Ini disebut volatile organic compound (VOC). Pada penderita COVID-19, VOC akan lebih tinggi dan bisa dideteksi oleh tabung GeNose. |
Cara Pengambilan Sampel |
Dengan menghembuskan napas ke tabung GeNose, kemudian sensor di GeNose akan mendeteksi VOC dalam napas tersebut. |
Metode Pemeriksaan |
Sensor di GeNose menggunakan teknologi artificial intelligent (AI) akan mendeteksi kadar VOC dalam napas orang yang diperiksa. |
Durasi Hasil Pemeriksaan |
2-3 menit |
Tingkat Akurasi |
Sekitar 97% |
Waktu Pemeriksaan Terbaik |
Setelah 2 hari terinfeksi |
Kekurangan |
Perlu memastikan hembusan napas tidak tercampur asap rokok karena bisa membuat akurasi berkurang. |
Biaya Pemeriksaan |
Mulai dari Rp 20.000 |
Pemeriksaan sejak dini untuk pasien COVID-19 sangat penting. Jika sudah diketahui sejak dini, bisa dilakukan isolasi yang berguna untuk memutus penularan virus ini. Selain itu, jika diketahui sejak awal, perawatan dan pengobatan untuk pasien dapat lebih cepat sehingga tidak sampai tingkat parah.
Namun, sebaiknya kita masing-masing tetap waspada agar terhindar dari penularan virus corona. Bagaimana cara mencegah terkena COVID-19? Artikel berikut ini menjelaskan beberapa cara untuk melindungi Anda dari virus corona: Mencegah Virus Corona atau COVID-19.