Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang dialami seorang anak pada 1000 hari pertama kehidupannya yang berlangsung dalam jangka waktu lama. Sehingga stunting pada anak ini menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang seorang anak. Penyebab stunting paling umum adalah karena kurangnya nutrisi pada anak tersebut. Karena itu, stunting harus dicegah sejak dini untuk kesehatan anak. Apa saja yang perlu kita ketahui tentang stunting?
Stunting biasanya ditandai dengan kurangnya tinggi atau panjang seorang anak jika dibandingkan dengan umurnya atau teman sebayanya. Standar tentang perkembangan tinggi atau berat badan anak biasanya berupa grafik yang ditentukan oleh World Health Organization (WHO). Berdasarkan grafik tersebut, bisa diketahui kondisi tinggi dan berat badan anak dibandingkan dengan yang seharusnya.
Namun, tidak berarti anak bertubuh pendek mengalami stunting karena perawakan bisa dipengaruhi faktor genetik. Sehingga orang tua perlu memastikan apakah tumbuh kembang anak terhambat karena stunting atau karena faktor genetik.
Upaya pencegahan stunting gencar dilakukan pemerintah karena stunting bukan hanya mempengaruhi fisik tetapi juga dapat mengganggu perkembangan otak yang dapat menghambat kreatifitas dan produktivitas pada saat dewasa. Sebagai orangtua, tentu juga ingin mencegah hal ini. Mari, kenali penyebab, gejala dan pencegahan stunting pada anak.
Penyebab Stunting
Berikut ini, beberapa penyebab stunting pada anak yang paling umum terjadi:
- Ekonomi keluarga, keuangan keluarga yang tidak mencukupi untuk membeli makanan yang bergizi
- Penyakit atau infeksi
- Kondisi lingkungan, praktek pemberian makanan yang tidak benar untuk bayi dan balita dapat menyebabkan gizi makanan yang diberikan tidak mencukupi
- Masalah non kesehatan, seperti jarak kehamilan yang terlalu dekat atau usia ibu yang terlalu muda
Gejala Stunting
Gejala stunting pada anak yang paling terlihat adalah tinggi badan dan berat badan di bawah normal. Namun ada faktor lain yang bisa menjadi tanda stunting, misalnya:
- Anak bertubuh lebih pendek dibanding anak-anak seusianya
- Berat badan lebih rendah dibanding anak seusianya dan cenderung turun
- Lambatnya pertumbuhan tulang
- Pertumbuhan gigi terlambat
- Anak jarang melakukan kontak mata dengan orang di sekitarnya
- Tidak bisa fokus dan mengingat
- Mudah sakit
Mencegah Stunting
Stunting harus dicegah sejak dini, supaya pertumbuhan anak menjadi normal. Apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegah stunting pada anak?
- Saat hamil, melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan makan makanan bergizi yang tinggi protein dan kalori
- Beri ASI ekslusif selama 6 bulan penuh
- Edukasi untuk orangtua atau calon orang tua tentang pentingnya ASI bagi bayi, memberikan gizi yang baik untuk anak, dan edukasi contoh makanan bergizi untuk anak
- Penuhi gizi yang baik untuk 1000 hari pertama kehidupan seorang anak yang dimulai sejak anak di dalam kandungan
- Pola hidup sehat
- Sanitasi dan penggunaan air bersih yang baik
- Pemberian imunisasi sesuai jadwal
- Memeriksa saat kehamilan dan memeriksa perkembangan bayi dan balita di posyandu, puskesmas, dokter, bidan, atau tempat pelayanan kesehatan lainnya agar bisa mengetahui perkembangan anak
Bagaimana tahapan tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya? Silahkan baca artikel ini:
Melihat Tumbuh Kembang si Kecil
Stunting bisa terjadi pada anak-anak, namun mencegah stunting sangat penting agar anak agar memiliki perkembangan yang baik di masa depannya.