Sakit kepala sebelah atau migrain ini memang menjengkelkan. Serangannya membuat kepala berdenyut dan nyeri disertai rasa mual. Rasa sakit ini dapat terus berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama bahkan sampai berhari-hari. Bagaimana cara untuk menghindari serangan yang tidak menyenangkan ini?
Migrain
Penyakit ini lebih banyak diderita oleh wanita. Migrain adalah penyakit yang menyerang otak dan mengakibatkan kesakitan baik secara fisik maupun emosi. Pelebaran pembuluh darah pada otak dan peradangan merupakan salah satu mengapa kepala terasa sakit. Walau belum diketahui secara pasti penyebabnya, umumnya penyakit ini merupakan penyakit yang diturunkan.
Yang dapat dilakukan adalah berusaha untuk mencegah terjadinya serangan sakit kepala dan mengurangi rasa sakit saat serangan terjadi. Kadangkala serangannya tidak hanya menyerang salah satu sisi kepala tetapi menyerang kedua sisi kepala.
Sebelum denyut menyerang kepala, biasanya penderita akan mengalami gejala seperti melihat cahaya yang berkedap-kedip atau yang biasa disebut dengan berkunang-kunang, melihat bintik gelap, bergelombang, melihat benda menjadi lebih kecil, sensitif terhadap penglihatan dan suara atau kesemutan pada tangan dan kaki. Secara emosi, tanda yang dapat dialami misalnya rasa gelisah, mudah tersinggung, atau stress. Gejala ini tidak selalu pasti karena setiap penderita migrain bisa mengalami gejala yang berbeda-beda.
Pemicu Migrain
Salah satu cara untuk menghindari serangan migrain adalah dengan mengetahui apa saja penyebab serangan. Maka penting untuk mengetahui pemicu yang dapat menyebabkan serangan migrain. Menghindari pemicu berarti memperbesar kemungkinan terkena migrain. Beberapa pemicu dari migrain antara lain:
-
Perubahan hormon estrogen
Hormon estrogen yang banyak terdapat pada wanita dapat memicu migrain. Khususnya pada saat jumlah estogen sedang tidak stabil, misalnya pada saat sebelum dan selama masa haid, selama masa kehamilan, penggunaan alat kontrasepsi atau jika sedang menjalani terapi hormon. -
Stimulasi indra tubuh
Cahaya yang terlalu terang, suara yang terlalu keras,atau bau tertentu yang sangat menyengat seperti bau parfum dan asap rokok dapat menjadi pemicu. -
Perubahan cuaca
Perubahan cuaca yang ekstrem atau tidak menentu serta perubahan tekanan udara dapat menjadi pemicu migrain. -
Jadwal tidur yang tidak biasa
Jika pola tidur Anda tidak seperti biasanya. Misalnya, jangka waktu tidur yang sebentar bahkan tidur terlalu lama bisa membuat Anda mengalami migrain. Jika Anda baru berpergian, jet lag juga dapat menjadi penyebabnya. -
Kelelahan
Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang lebih berat dari biasanya dapat memperbesar kemungkinan terkena migrain. -
Makanan dan Minuman
Kandungan yang terdapat pada makanan dan minuman dapat menjadi pemicu. Minuman beralkohol seperti bir dan wine atau kandungan kafein yang terdapat pada kopi sebaiknya dihindari. Mengkonsusmsi coklat, keju tua, makanan yang banyak mengandung MSG atau pengawet juga merupakan pemicu migrain.
Pemicu yang ditampilkan diatas adalah beberapa pemicu umum, tetapi tidak menjamin merupakan pemicu dari migrain Anda karena pemicu migrain pada tiap orang bisa saja berbeda. Untuk dapat mengetahui apa pemicu migrain Anda, buatlah catatan tentang kapan migrain menyerang, apa yang Anda makan atau minum, kegiatan apa yang dilakukan sebelum Anda mengalami migrain. Catatan dibuat setiap kali migrain menyerang. Dengan menganalisa catatan, diharapkan bisa diketahui apa pemicu migrain Anda.
Mencegah migrain
Tidak dipungkiri, salah satu penyebab migrain adalah karena pikiran yang berat. Untuk itu, cobalah untuk menenangkan pikiran Anda. Lakukan relaksasi pikiran, misalnya dengan melakukan hobi Anda, berkebun, mendengarkan musik atau kegiatan lain yang menyenangkan untuk Anda.
Selain pikiran, fisik juga perlu mendapat latihan agar tetap dalam keadaan prima, berolahraga secara teratur sebaiknya menjadi hal yang tidak dapat dilupakan. Olahraga yang dipilih sebaiknya adalah olahraga dengan aktivitas fisik yang ringan, misalnya berjalan kaki, aerobik, atau bersepeda.
Pola tidur yang baik akan menunjang kesehatan dan mencegah migrain menyerang Anda. Tidur sebaiknya dalam waktu yang cukup, jangka waktu tidur untuk orang dewasa sebaiknya 6-8 jam sehari. Jika memungkinkan, sebaiknya tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
Apabila saat ini Anda sedang menjalankan terapi hormon, sebaiknya bicarakan hal ini dengan dokter Anda agar dapat diberikan solusinya. Hal ini karena migrain dapat pula disebabkan perubahan hormon estrogen.
Mengobati Migrain
Langkah pertama yang dapat dilakukan ketika migrain menyerang adalah usahakan untuk rileks dan menenangkan pikiran. Tidur pada tempat yang sunyi dan gelap sambil terus berusaha bersikap santai. Anda dapat meletakkan es yang telah dibungkus kain untuk diletakkan di belakang kepala. Kemudian lakukan pijatan lembut di kepala.
Jika Anda sering terserang migrain, sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Selain itu, pemeriksaan juga berguna untuk mengetahui secara pasti apakah sakit kepala yang Anda alami merupakan penyakit migrain atau sakit kepala lainnya karena kadangkala, penyakit kepala lainnya menunjukkan gejala yang mirip dengan migrain. Terus jalani pola hidup sehat dan menghindari pemicu migrain agar migrain tidak menghampiri.