Yogyakarta telah lama dikenal sebagai kota pelajar. Yogyakarta merupakan kota yang masih terasa kental kebudayaannya. Jika Anda senang dengan wisata budaya, mengunjungi Yogyakarta merupakan pilihan tepat karena ada berbagai situs kebudayaan yang menarik untuk didatangi.
Yogyakarta merupakan salah satu kota yang menjadi tujuan wisata di Indonesia. Kota ini sarat dengan nuansa kebudayaan Jawa yang kental ini memang memiliki daya tarik sendiri. Sikap ramah dari penduduk yang hidup bersahaja, bangunan-bangunan budaya, makanan khas, kerajinan tangan yang cantik merupakan daya tarik dari kota Yogyakarta. Apa saja yang akan Anda temui di kota pelajar ini?
Suasana Jawa langsung terasa saat Anda menginjakkan kaki di kota ini. Bahasa Jawa dengan logat kental dari penduduk mewarnai sudut kota. Alat transportasi tradisional seperti andong, becak atau sepeda menjadi pemandangan umum di kota Yogyakarta. Jangan lupa untuk singgah di tempet-tempat berikut dan akan akan merasakan keasrian dan suasana kebudayaan yang masih terjaga kelestariannya.
Tugu Yogyakarta
Tugu Yogyakarta sudah dibangun sejak 3 abad lalu. Merupakan landmark dari kota Yogyakarta yang kaya akan nilai sejarah. Tugu ini terletak di perempatan jalan Mangkubumi, Soedirman, AM Sangaji dan Diponegoro.
Keraton Yogyakarta
Yogyakarta memiliki pemerintahan yang disegani penduduknya. Keraton kerajaan dari kesultanan Jogjakarta menjadi simbol dari kota ini. Kesultanan Yogyakarta merupakan pecahan dari kerajaan Mataram. Kesultanan Jogjakarta menjadi termasyur saat dipimpin oleh Sultan Agung yang menjadi masa kejayaannya. Keraton menjadi tempat tinggal dari Sultan dan keluarga.
Lokasi tempat berdirinya istana atau keraton Yogyakarta sebelumnya merupakan rawa dan hutan beringin bernama Umbul Pacetokan. Keraton Yogja memiliki bangunan yang unik dan terlihat megah dengan aksesoris bangunan Jawa yang melekat, hanya saja Anda tidak bisa sembarangan memasukinya.
Puro Pakualaman
Merupakan keraton yang dibangun pada masa Kerajaan Mataram. Ukurannya lebih kecil dari Keraton Yogyakarta. Puro Pakualaman dibuat dengan menghadap ke arah selatan yang melambangkan penghormatan ke keraton utama.
Gedung Agung
Dikenal juga dengan nama Gedung Negara. Pada awalnya merupakan tempat tinggal dari residen ke-18 Yogyakarta. Kemudian berubah menjadi Istana Presiden yang menjadi tempat tinggal Presiden RI dan keluarga dan menjadi bangunan induk dari Kompleks Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Gedung Bank Indonesia
Tidak jauh dari Gedung Agung berdiri Gedung Bank Indonesia. Gedung berlantai 3 ini memiliki arsitektur bergaya Belanda yang cantik. Bangunan ini pernah digunakan sebagai bank dengan fungsi yang berbeda di tiap lantai.
Benteng Vredeburg
Benteng ini dibangun pada tahun 1760. Arti nama Vredeburg berarti perdamaian. Terletak tidak jauh dari Gedung Agung dan Gedung Bank Indonesia.
Taman Sari
Taman Sari berarti taman yang indah dan harum. Pada awalnya, tempat ini digunakan sebagai tempat pemandian kerabat kerajaan. Sekarang, pemandian tersebut sudah tidak digunakan lagi tetapi struktur bangunan dan kolam pemandian yang indah masih menjadi obyek wisata di Yogyakarta.
Malioboro
Merupakan nama jalan yang terkenal di Jogjakarta. Jalan ini berjarak cukup panjang dengan penanda Stasiun Kereta Yogyakarta pada satu sisi dan keraton di sisi lainnya. Sepanjang jalan ini, banyak penjual makanan khas daerah, batik, atau berbagai souvenir untuk dijadikan oleh-oleh. Jalan ini selalu ramai dikunjungi para wisatawan.
Pasar Beringharjo
Merupakan pasar yang berdiri sejak tahun 1925. Nama Beringharjo merupakan nama yang diberikan oleh Sultan Hamengku Buwono IX dan memiliki arti kesejahteraan. Lokasi berdirinya Pasar Beringharjo sebelumnya merupakan kawasan hutan beringin. Di pasar ini Anda dapat berbelanja kain atau pakaian batik dengan harga murah.
Kotagede
Pada abad ke-16, daerah ini pernah menjadi ibukota Kerajaan Mataram. Merupakan daerah yang terkenal dengan kerajinan perak. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai pengrajin perak. Mereka membuat berbagai perhiasan ataupun pajangan dari perak. Hasil kerajinan banyak diburu untuk dijadikan oleh-oleh dari Yogyakarta.
Museum Sonobudoyo
Di museum ini terdapat koleksi arkeologi maupun etnologi yang berasal dari berbagai daerah seperti Cirebon, Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Lombok. Museum ini diresmikan pada tahun 1935 oleh Sultan Hamengku Buwono VII.
Tidaklah mengherankan jika Yogyakarta dianggap sebagai kota budaya. Banyak bangunan bersejarah, cerita, pernak-pernik dan kebudayaan membuat banyak wisatawan yang merasa nyaman saat tinggal di kota ini.