14 Februari: Hari Valentine (Hari Kasih Sayang)

Hari Valentine (Kasih Sayang)

Banyak anak muda merayakan Valentine dengan berbagai cara. Mereka saling mengirim pesan cinta kepada pasangannya, atau memberikan hadiah khususnya cokelat dan bunga pada perayaan ini.

Banyak pusat perbelanjaan dan pedagang memanfaatkan momentum Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang pada 14 Februari dengan menjual berbagai barang yang bertema cinta.

Sejarah hari Valentine dimulai dari perayaan di Roma kuno yang bernama Lupercalia, yang ditandai dengan musim kawin burung. Biasanya orang Roma kuno merayakan ini dengan saling mengirim hadiah. Dan saat ini, orang-orang saling berkirim hadiah pada hari Valentine dengan simbol-simbol cinta seperti cupid yang menembakkan panah menembus hati.

Cupid (dalam bahasa latin cupido berarti cinta asmara), adalah dewa asmara orang Roma kuno. Biasanya digambarkan sebagai bocah laki-laki yang bersayap dengan mata tertutup serta memegang anak panah.

Kemudian, tanggal 14 Februari sebagai hari Valentine, menurut beberapa teori, terjadi pada cerita tentang seseorang bernama Valentine. Menurut The World Book Encyclopedia asal mula Hari Valentine dimulai pada saat kaisar Roma Klaudius II pada tahun 200-an Masehi, melarang pria muda untuk menikah. Kaisar berpikir bahwa pria yang tidak menikah atau lajang adalah tentara yang lebih baik.

Kemudian seorang pemimpin agama Roma bernama Valentine melanggar perintah kaisar dan dengan diam-diam menikahkan pasangan-pasangan muda. Kemudian Valentine dieksekusi pada tanggal 14 Februari kira-kira tahun 269 Masehi.

Kemudian pada tahun 496 Masehi, Santo Paus Gelasius I menamai tanggal 14 Februari sebagai hari Santo Valentine. Dan belakangan banyak orang di seluruh dunia merayakan setiap tanggal 14 Februari sebagai Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang atau Hari Jatuh Cinta.